Jangan Pernah Salah
Memilih Obat Analgesik! Begini Fenomenanya...
Berbagai macam obat analgetik
beredar dipasaran. Produsen A, B, atau C sangat banyak mengeluarkan macam
produk obat analgetiknya, semua disesuaikan dengan kebutuhan dan minat
konsumen.
Apakah obat analgetik itu?
Ditemui di ruang laboratorium mikro PIM Ibu Ayu Ristamaya Yusuf, A.Md, S.T.
menjelaskan “Obat analgetik merupakan obat anti nyeri, biasanya terdapat pada
obat sakit kepala, sakit gigi, obat-obat pegel linu, asam urat”.
Dari banyaknya obat analgetik
yang berada di pasaran bebas ternyata terdapat fenomena yang tidak bisa
dipungkiri bahwa tidak semua obat-obatan tersebut aman dan sesuai standar yang
ada. Berdasarkan penelitian kakak-kakak mahasiswa semester 3 AKAFARMA PIM masih
banyak obat analgetik di pasaran yang tersebut mempunyai banyak kandungan yang
tidak sesuai bahkan ada yang bukan merupakan obat analgetik padahal pada obat
tersebut tertulis obat analgetik.
Selain itu pada obat-obat
tersebut juga tidak temukan anjuran pemakaian yang jelas, padahal konsumen juga
butuh anjuran pemakaian agar mereka mengetahui secara pasti berapa pil/tablet
yang harus dikonsumsinya.
Hal ini jelas merupakan
pelanggaran dalam hal perlindungan konsumen. Ibu Ayu menambahkan banyaknya
peredaran obat analgetik, kurangnya pengawasan BPOM, minimnya edukasi
masyarakat, dan murahnya obat tersebut menjadi penyebabnya “Tidak ada nomor
BPOM pada obat-obat tersebut. Sebenarnya obat-obat ini sudah jarang ditemukan
di kota, tetapi apabila kita menjelajahi pinggiran kota masih banyak ditemui
obat-obat seperti ini.” Ujar Ibu Ayu.
Kurangnya edukasi masyarakat juga
menjadi penyebab maraknya fenomena ini, itulah sebabnya di perlukan peran-peran
pihak terkait untuk menuntaskan masalah ini. Apa yang perlu dilakukan untuk
menghindari obat-obat seperti ini? Mari kita simak pernyataan kakak mahasiswa
AKAFARMA PIM semester 3 yang bernama Vidia “Dalam memilih obat kita harus
melihat dari komposisinya, jangan sampai kita hanya beli lalu dengan segera
meminum tanpa mengecek komposisi obat tersebut.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar